Mengenai Saya

Foto saya
Ogan Ilir, Sumatera Selatan , Indonesia
Saya Dilahirkan di desa Sukaraja Baru pada tanggal 21 januari 1996. Nama ayah saya Sumirat dan Ibu saya Sulaili . Aku mempunyai Banyak saudara

Jumat, 26 Mei 2017

BIODATA
Nama                        : Nurromantis
Tempat, tanggal lahir  : SukarajaBaru, 21 Januari 1996
Jenis kelamin              : Perempuan
Agama                        :Islam
Alamat                       : Jl.Lintas Timur No.016 Desa   Sukaraja Baru Kec.IndralayaSelatan Kab.Ogan Ilir Kode Pos.30662
No hp                          : 0821-7580-7475
Email                           : Nurromantis@ittifaqiah.ac.id
Facebook                     : Nur Aisyah Romantis
Line                             : nur romantis
Blogspot                      :nurromantis201501084.blogspot.com

Riwayat pendidikan
2005 – 2010 SD Negeri 03 Indralaya Selatan
2010 – 2012 SMP Negeri 03 Indralaya Selatan
2012 - 2014 SMK Negeri 1 Indralaya Selatan





KESAN SELAMA DI STITQI:
Mulai awal mendaftar kuliah di STITQI di hati saya sudah tertanam niat untuk memperbaiki ahlak saya yang mungkin kurang baik selama ini.
Telah banyak pelajaran yang saya dapatkan di STITQI mulai dari kewajiban sebagai seorang hamba-Nya, sebagai seorang anak, sebagai  saudara, sahabat, teman bahkan seorang mahasiswi.
Dan saya bersyukur bisa melanjutkan perguruan tinggi di STITQI.

HARAPAN SAYA KEDEPANNYA UNTUK STITQI:
Semoga STITQI  menjadi lebih baik lagi, meningkatkan kualitas baik Tenaga Pengajar maupun Mahasiswa/i nya. Dan cita-cita  untuk menjadi Institute nya tercapai.
OPINI TENTANG “HOAX”

Hoax merupakan sebuah pemberitaan palsu adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut palsu. 
Penyebaran berita hoax bisa melalui banyak cara, berita hoax bisa menyebar melalui sosial media, forum, situs resmi media tersebut, dan bahkan dari perbincangan mulut ke mulut. Namun yang paling sering dijumpai adalah penyebaran berita hoax melalui sosial media seperti Facebook, Twiter, Instagram, Line, Watshap dan lain-lain.
Hoax dapat kita kenali dengan melihat beberapa ciri-ciri nya, antara lain :
1.      Sumber berita yang kurang bisa dipercaya
2.      Foto dan video dalam berita tersebut merupakan rekayasa, atau foto tidak sesuai dengan isi berita
3.      Biasanya mengandung unsur politik atau saran
4.      Menggunakan kalimat-kalimat profokatif
5.      Sering mendapat komentar negatif namun disisi lain juga ada yang percaya berita tersebut.
Kemajuan teknologi informasi saat ini merupakan salahsatu penyebab munculnya berita hoax, sebagai masyarakat kita harus bisa menyaring informasi yang ada. Mungkin hampir mustahil untuk kita terhindar dari berita hoax, tapi kita bisa meminimalisirnya dengan mencermati ciri-ciri berita hoax yang sudah penulis cantumkan diatas.
Hoax sedang mendapatkan momentum sebagai bagian dari hiruk-pikuk politik Ibu Kota. Tulisan ini hendak mengaitkan hoax, yang berarti berita bohong atau fitnah, dengan wilayah yang paling sensitif, yakni agama, khususnya Islam.
Jauh sebelum menyerang politik Ibu Kota, berita bohong telah menggerogoti sendi-sendi keberislaman, sehingga umat Islam hanyut dalam silang pendapat dan konflik yang sebenarnya semu karena ditopang oleh hoax. Seringkali kita bertengkar atas nama keyakinan (yang subyektif dan palsu), bukan kebenaran (obyektif dan nyata). 
Lebih jauh, dalam sejarah Islam, berita bohong dicatat sebagai penyebab pertama guncangan besar bagi tatanan keislaman yang telah dibangun oleh Nabi Muhammad. Itu terjadi saat terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan, yang kemudian disebut sebagai al-fitnah al-kubra (fitnah besar). Saat itu, umat Islam saling menebar berita bohong tentang pembunuhan Khalifah Usman untuk kepentingan politik sehingga terjadi perpecahan pertama dalam sejarah Islam, yang bermuara pada peperangan antara Ali dan Muawiyah serta lahirnya sekte-sekte dalam Islam. Karena itu, tak aneh jika Sayyidina Ali buru-buru menasihati umat Islam agar jangan terjebak dalam kekacauan tersebut lantaran terprovokasi oleh berita bohong.
Kesucian agama dari berita bohong bersifat signifikan dan mendasar. Sejak awal, Al-Quran Surat Al-Hijr ayat 9 menegaskan bahwa apa yang difirmankan-Nya adalah benar-benar dari-Nya dan akan terus Dia jaga sampai akhir masa. Nabi diutus sebagai manusia suci (ma'shum) untuk meneguhkan kesucian agama yang dibawanya dari tuduhan atau prasangka berita bohong. Walhasil, Tuhan begitu keras terhadap pembuat dan penyebar berita bohong: melaknat, menyebut tak beriman, dan memastikan tempatnya di neraka. Sebab, berita bohong dalam keberagamaan bukan hanya membuat kesucian agama batal, tapi juga memaksa umat menerimanya meski bertentangan dengan akal. Walhasil, tutur Ibn Rusyd, "Jika kau ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah segala hal dengan agama."


Tidak ada komentar: